Dapur Semilir

 Hasil icip-icip saya menjelajah daerah Timoho. Please Welcome, Dapur Semilir 













Sore itu saya mendapat kesempatan berkunjung ke Dapur Semilir, sebuah restoran baru yang ada di Jalan Miliran. Daerahnya sendiri kadang kurang familiar untuk orang yang jarang bertandang ke daerah sekitar Gor Amongrogo dan Balaikota. Saya sendiri mudah menemukan  daerah ini karena rute ini biasa jadi rute saya kalau pulang dari daerah Kotabaru, Jakal dan Gejayan.

Sekitar jam 7 saya sudah sampai di Dapur Semilir dan disambut oleh Nizar,pengelola Dapur Semilir.  Dapur semilir baru berdiri hari tanggal 28 Oktober lalu, sekilas persepsi saya saat masuk restoran yaitu Dapur Semilir ini sebuah restoran yang memiliki konsep restoran keluarga namun dengan harga menurut sama masih dalam batas wajar kantong pelajar maupun mahasiswa. Oh iya by the way saya ngomongnya formal banget yak dari paragraf awal tadi, mari kembali ke gaya lama hahaha.



Sebelum makan saya menyadari dunia ini ternyata emang sempit. Ternyata Nizar ini adalah adik dari kakak kelas saya waktu SMA. Dapur Semilir ini adalah sebuah restoran milik keluarga Nizar dan diserahkan kepada Nizar untuk dikelola. Lanjut ke bagian makan-makan, dengan menu makanan yang menghabiskan 3 halaman sendiri, saya sempat bingung mau pesan apa. Kalau boleh sih pengen coba satu-satu menunya, tapi ya kelihatannya nggak mungkin. Akhirnya saya minta saran kepada Nizar menu apa saja yang menjadi andalan Dapur Semilir.

Menu pertama yang saya pesen adalah Ayam Nesu,dari namanya saya sudah tahu ini adalah sebuah makanan yang masuk golongan pedas pake banget. Menu kedua adalah Ayam Bakar Madu, sebuah menu yang berlawanan dengan menu pertama tadi yang mengandalkan cita rasa gurih dan manis dari madu. Ya bisa disebut menu yang saya pesan tadi Ayam Ying dan Yang. Kemudian dilengkapi sambal Uwok Teri. Untuk Minuman saya pesan Jus Timun Susu, sepertinya minuman yang cocok saya minum di cuaca gerah seperti ini.

Sekitar 15 menit menu pesanan sudah datang satu persatu-satu. Timun Susu datang terlebih dahulu, minuman seharga 4000 ini (murah ya?), dari tampilan luar seperti jus Melon namun saat saya coba rasanya bener-bener beda. Menurut saya ini minuman yang cukup unik tapi dengan rasa yang menyegarkan,layaknya Minuman Es Timun Serut yang biasa kita temui di warung-warung makanan Aceh. Ayam Nesu datang tidak lama kemudian. Tuh bener kan dugaan saya, Ayam Nesu ini ayam yang digoreng kemudian sedikit digeprek dengan Sambal Bawang yang super pedas. Ayamnya sendiri tanpa sambalpun sudah melambai-melambai ingin dicicipi, dan benar saja waktu saya cicipi, ayam ini memeliki tekstur yang empuk dan kematangannya pas banget,tidak terlalu crispy tapi juga tidak terlalu lembek.  Harga 9000 menurut saya lebih dari pantas disematkan untuk mencicipi satu porsi Ayam Nesu ini. (saya udah cocok jadi juri masterchef belum?)


Menu kedua tidak terelakkan lagi adalah menu ayam yang akhirnya jadi favorit saya, ini adalah Ayam Bakar Madu dengan harga 11000 (tambah 2000 karena Ayam Kampung). Untuk ayam ini saya pesan yang kampung. Saya sendiri sedikit ragu waktu memesan menu ini karena jarang mencicipi Ayam Bakar Madu yang cocok di lidah, kadang kemanisan, kadang terlalu lama dibakar, dan lain-lain. Namun kekhawatiran saya kandas di setelah satu potongan kecil daging dari Ayam Bakar Madu saya cicipin. Rasa manis dan gurih dari madu beradu dengan damai (halah) di mulut saya. Dua menu ayam saya tadi ternyata masih disambut oleh Sambal Uwok Teri khas Padang, menu yang cukup unik. Saat saya mencoba sambal ini, sepertinya ini adalah sambal yang berasal dari cabe,tomat dan bawang yang sebelumnya direbus baru diuleg dan dicampur dengan teri dan jamur tiram yang sudah direbus. Saya kurang begitu yakin sih tapi mungkin sambal tadi juga menggunakan jahe ,sereh dan daun jeruk. Yang jelas tangan saya tidak henti-hentinya mencocol sambel seharga 4000 ini.

Setelah makanan saya habis, ternyata saya masih diberi kesempatan mencicip Cumi Goreng Tepung Saus Asam Manis. Semacam cumi yang sebelumnya digoreng dengan tepung sekitar 2-3 menitan yang disiram saus asam manis. Wah cemilan yang tidak terlalu berat setelah saya makan ayam-ayam tadi. Cuminya pun empuk, yang berarti “nggoreng”nya pun nggak terlalu lama, karena cumi kalau terlalu digoreng biasanya jadi sedikit alot.

Singkat kata, Dapur Semilir ini menawarkan sebuah menu-menu keluarga yang cocok dompet untuk semua kalangan. Berbekal menu makanan dengan harga paling mahal tidak lebih dari 20ribu, bisa menjadi alternatif tempat makan untuk makan siang maupun malam. Saran dari saya mungkin kedepannya lebih fokus pada beberapa menu saja,dengan menu yang tidak terlalu banyak namun maksimal menurut saya jauh lebih oke daripada beberapa menu yang banyak namun kurang maksimal. Tapi saya sih karena belum coba semua menunya belum bisa memberi pendapat secara keseluruhan. Namun yang jelas dua menu ayam yaitu Ayam Nesu dan Ayam Bakar Madu, sambal uwok teri dan Jus Timun Susu tadi sudah membuat saya puas malam ini.


Dapur Semilir
Jalan Miliran No.38 Yogyakarta, Telp: 0274 8527419/ 0274 9323164 / @DapurSemilir
Range Harga Makanan: 3000 – 20000 Sambal 1500 - 5000
Range Minuman : 2000 – 5000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar